Indonesia adalah negara lautan yang ditaburi pulau-pulau tepat di persimpangan samudera pasifik dan Hindia. Sebagai archipelago, Indonesia harus memiliki kapasitas wawasan kemaritiman yang lebih baik dibanding negara-negara kontinental.
Wawasan maritim secara populer dapat diartikan sebagai pemahaman yang luas dan mendalam tentang pentingnya laut sebagai sumber daya alam yang kaya dan strategis bagi kehidupan manusia. Hal ini meliputi pemahaman tentang kekayaan laut, lingkungan laut, transportasi laut, dan hubungan internasional yang terkait dengan laut.
Wawasan maritim juga mencakup kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian laut dan mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan, serta membangun kemampuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola wilayah laut secara efektif dan efisien.
Dengan memiliki wawasan maritim yang baik, maka masyarakat dapat memanfaatkan potensi laut dengan bijak dan bertanggung jawab, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa secara keseluruhan.
Wawasan kemaritiman di era modern mengacu pada pemahaman dan strategi yang komprehensif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki oleh laut untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa secara berkelanjutan. Wawasan kemaritiman saat ini tidak hanya meliputi aspek ekonomi dan perdagangan, tetapi juga mencakup isu-isu strategis, lingkungan, keamanan, dan diplomasi.
Dalam konteks global, wawasan kemaritiman modern menjadi sangat penting karena hampir 80% perdagangan dunia dilakukan melalui laut dan sebagian besar cadangan energi dan mineral dunia terdapat di laut. Oleh karena itu, kebijakan dan strategi yang terkait dengan laut dan kelautan sangat strategis dan berpengaruh bagi stabilitas dan keamanan dunia.
Saking pentingnya, wawasan kemaritiman menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan nasional bahkan bagi Universitas Halu Oleo sendiri dengan menetapkan visinya di 2045 ingin menjadi Perguruan Tinggi Kelas Dunia dalam Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah Pesisir, Kelautan dan Perdesaan yang pastinya memerlukan horizon yang luas terkait wawasan kemaritiman. Untuk itulah mata kuliah ini masuk ke dalam rencana pembelajaran semester hampir di seluruh jenjang akademik.
Sedangkan, bagi Indonesia ini sejalan dengan visi Pak Presiden Jokowi saat pertama kali berpidato di hadapan parlemen di periode pertamanya yang hendak menjadikan Indonesia poros maritim dunia, yaitu sebagai negara yang memiliki peran strategis di wilayah Asia Tenggara dan menjadi pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan maritim dunia.
Untuk mencapai visi tersebut, maka Indonesia membangun kebijakan dan strategi yang berorientasi pada pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, pengembangan industri kelautan dan perikanan, penguatan keamanan laut, dan peningkatan diplomasi kelautan dengan negara-negara lain.
Dengan demikian, wawasan kemaritiman di era modern sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan memanfaatkan sumber daya laut dengan bijak dan bertanggung jawab.

Wawasan Kemaritiman Menurut Ahli
Referensi favorit saya terkait wawasan kemaritiman ialah dari apa yang ditulis oleh Alfred Thayer Mahan dalam bukunya berjudul “The Influence of Sea Power Upon History 1660-1783 (1890)”. Buku ini klasik. Dari timeline memang referensi ini terkesan usang. Apalagi jika ditilik dari kacamata perkembangan dunia modern saat ini. Uniknya ialah buku ini disebut menjadi “kitab suci” bagi seluruh armada Angkatan Laut di dunia.
Menurut Mahan, Definisi wawasan kemaritiman adalah kesadaran dan pemahaman akan pentingnya kekuatan laut dalam menghasilkan kekuasaan dan kemakmuran sebuah bangsa. Kekuatan laut merupakan kunci utama bagi sebuah bangsa untuk meraih dominasi dan kejayaan dalam arena internasional.
Mahan juga mengemukakan bahwa wawasan maritim meliputi pemahaman terhadap geografi dan topografi laut, teknologi pelayaran dan pertempuran laut, serta ekonomi kelautan. Menurutnya, pemahaman dan pengembangan semua aspek tersebut akan memungkinkan sebuah bangsa untuk memanfaatkan kekuatan laut secara efektif dan efisien.
Dalam bukunya, Mahan mencontohkan keberhasilan kekuatan maritim seperti Inggris dan Amerika Serikat yang mampu menguasai lautan dan memperoleh keuntungan ekonomi serta kekuasaan politik yang besar. Oleh karena itu, Mahan menekankan pentingnya bagi sebuah negara untuk memiliki kekuatan maritim yang kuat guna mencapai kejayaan dan kesejahteraan.
Pengertian selanjutnya datang dari Dr. Rachmawati, wawasan kemaritiman adalah pandangan hidup bangsa Indonesia yang menempatkan laut sebagai pusat perhatian dalam membangun kekuatan bangsa. Dalam pandangan ini, laut dipandang sebagai sumber daya yang dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. Rachmawati, D. (2015). Wawasan Kemaritiman: Perspektif Kebijakan Publik. Jakarta: Rajawali Pers.
Menurut Dr. Dedi Supriadi, wawasan kemaritiman adalah suatu cara pandang atau sikap mental yang memandang laut sebagai jalan menuju kemandirian bangsa dan kemakmuran rakyat. Wawasan ini mendorong bangsa Indonesia untuk memanfaatkan laut dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Supriadi, D. (2014). Wawasan Kemaritiman Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Menurut Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, wawasan kemaritiman adalah pemahaman yang menyeluruh tentang laut sebagai sumber daya alam yang strategis bagi negara dan bangsa. Wawasan ini memandang laut sebagai sumber kekayaan ekonomi dan sumber daya lingkungan yang perlu dilestarikan. Dahuri, R. (2009). Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Perairan: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Definisi wawasan kemaritiman dari para ahli tersebut memiliki kesamaan dalam pandangan bahwa wawasan kemaritiman adalah pemahaman yang menyeluruh tentang peran laut sebagai sumber daya ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan lingkungan hidup yang strategis bagi negara dan bangsa. Sumber referensi dari masing-masing ahli juga dapat dijadikan bahan referensi yang baik untuk memperdalam pemahaman tentang wawasan kemaritiman.(*)
4,096 Komentar